HEADLINE KOTA – Dalam menanti keputusan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) terkait ETF Bitcoin Spot yang dijadwalkan pada 10 Januari 2024, berbagai spekulasi dan proyeksi telah memenuhi dunia kripto.
Kabar terbaru mencatat bahwa akun SEC mengalami retas, menciptakan kebingungan di pasar. Namun, dampak signifikan terlihat pada penurunan harga Bitcoin dari US$47.000 menjadi US$45.000, disertai likuidasi aset kripto senilai 3,3 triliun rupiah di pasar berjangka.
Optimisme Pasca-Retas: BTC ETF Spot dan Faktor Pendukung
Meskipun kejadian retas menciptakan gejolak, optimisme terhadap persetujuan ETF Bitcoin Spot tetap tinggi.
Beberapa faktor pendukung, termasuk BlackRock, VanEck, Ark Invest, dan pihak lainnya, telah merilis biaya layanan untuk Bitcoin ETF spot mereka.
Gary Gensler, Ketua SEC, dalam cuitannya di akun X-nya, juga mengimbau para investor untuk mempertimbangkan risiko sebelum terlibat dalam investasi kripto.
Analisis Dampak Potensial
1. Analisis Sejarah: ETF Emas sebagai Acuan
Ryan Lee, Kepala Analisis dan Riset Bitget, memberikan perspektif dengan membandingkan potensi dampak persetujuan ETF Bitcoin Spot dengan kasus ETF emas pada tahun 2004.
Saat itu, harga emas melonjak hingga 250% setelah persetujuan. Dengan AUM ETF emas mencapai sekitar $209 miliar pada Desember 2023, Lee menyatakan bahwa jika skenario serupa terjadi pada Bitcoin, diperkirakan dana yang perlu diinvestasikan mencapai US$30-40 miliar.
2. Proyeksi Harga Bitcoin dan Faktor Pendukungnya
Lee juga optimis terhadap potensi kenaikan harga Bitcoin ke kisaran US$48.000 hingga US$50.000. Selain aspek harga, analisisnya juga mencakup dampak arbitrase dan adopsi regulasi.
Potensi adopsi di pusat keuangan global seperti London, Hong Kong, Singapura, dan Tokyo diharapkan mendorong globalisasi mata uang kripto secara luas. Hal ini dapat membawa dampak positif pada mata uang kripto selain Bitcoin, seperti Ethereum (ETH), stablecoin, dan token lainnya.
3. Pengaruh Terhadap Regulasi dan Globalisasi
Lee merinci bahwa untuk mencegah lembaga keuangan besar mentransfer dana ke luar wilayah, pusat keuangan lain diharapkan untuk memperkenalkan kebijakan terkait ETF Bitcoin Spot.
Ini dapat mengarah pada adopsi mata uang kripto secara luas dan pengembangan atribut mata uang kripto di luar Bitcoin, mencakup ETH, stablecoin, dan token lainnya.
Dengan potensi dampak besar pada harga, arus uang, arbitrase, dan adopsi regulasi, persetujuan ETF Bitcoin Spot bisa menjadi pendorong signifikan bagi ekosistem kripto.
Kita akan terus memantau perkembangan ini sambil menantikan keputusan SEC pada 10 Januari 2024 pada persetujuan ETF Bitcoin Spot. Globalisasi dan pemahaman lebih luas mengenai mata uang kripto tampaknya akan menjadi konsekuensi positif yang mungkin terjadi.***
Sumber: Coinvestasi
Tags: ETF Bitcoin Spot, harga Bitcoin, SEC
Baca Juga
-
8 Februari 2025
Pemkab Bogor Subuh Keliling : mediasi Dalam Mempererat Tali Ukuwah Islamiyah.
-
28 Mei 2024
5 Titik Lokasi dan Jadwal Layanan SIM Keliling Jakarta Hari Ini 29 Mei 2024
-
30 Mei 2024
Layanan Vaksinasi Hewan Gratis Meriahkan Hari Jadi Bogor ke-452
-
4 Juni 2024
Pemerintah dan DPRD Kabupaten Bogor Gelar Rapat Paripurna Istimewa HJB ke-542
-
10 Mei 2024
Nokia Lumia Max 2023: Ponsel Super Dengan Spesifikasi Terdepan
-
19 Desember 2023
Harga-Spek Redmi Note 13 Pro, Rilis Global Januari 2024
Rekomendasi lainnya
-
15 Mei 2024
Kemenhub Tetapkan Enam Provinsi Sebagai Contoh Evaluasi Bus Pariwisata
-
5 Juni 2024
Resmi Jadi WNI! Ini Dia Kejutan Besar dari Calvin Verdonk untuk Timnas Indonesia
-
8 Mei 2024
PT Paragon Siap Bangun Sinergi dengan Pemerintah Daerah dan Masyarakat Bawa Manfaat Ekonomi dan Kesejahteraan bagi Tanggamus
-
2 Maret 2025
Akibat Hujan deras membuat jembatan warga di Bogor ambruk
-
22 Mei 2024
Pemkab Bogor Luncurkan Mall Pelayanan Publik, Sediakan 70 Jenis Layanan
-
15 Desember 2023
Rebecca Welch akan menjadi wasit perempuan pertama di Liga Inggris